Pelajaran 7. Berani

 

A. Sikap Nabi Salih as.

- Nabi Salih as adalah keturunan dari Nabi Nuh.

- Ayah Nabi Salih as bernama Ubaid bin Samud.

- Nabi Salih as diutus untuk kaum Samud.

- Kaum Samud tinggal di bekas reruntuhan kaum ‘Ad.

- Kaum Samud lebih pandai daripada kaum ‘Ad.

- Mukjizat Nabi Salih as adalah dapat membelah batu karang yang dapat mengeluarkan unta betina.

- Unta Nabi Salih as adalah unta yang diberkati karena air susunya cukup untuk ribuan laki-laki, wanita dan anak-anak.

- Nabi Salih as memberi kesempatan selam 3 hari kepada kaum Samud tetapi mereka tidak mau.

- Nabi Salih as dan pengikutnya menuju Ramlah di Palestina.

- Kaum Samud diazab Allah dengan ditimpa halilintar yang dasyat diiringi gempa bumi yang mengerikan.

- Dari kisah Nabi Salih as kita dapat mengambil pelajaran bahwa kita tidak boleh ingkar terhadap kekuasaan Allah.

- Oleh karena itu kita harus melakukan amar ma’ruf nahi mungkar.

- Amar ma’ruf nahi mungkar yaitu menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran).

- Amar ma’ruf nahi munkar hukumnya fardu kifayah.

- Kisah Nabi Salih as diabadikan dalam Al-Quran yaitu pada :

a. Surat Al-A’raf : 73-79

73.  Dan kepada kaum Samud (Kami utus) saudara mereka Saleh. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak ada tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Ini (seekor) unta betina dari Allah sebagai tanda untukmu. Biarkanlah ia makan di bumi Allah, janganlah disakiti, nanti akibatnya kamu akan mendapatkan siksaan yang pedih.”

74.  Dan ingatlah ketika Dia menjadikan kamu khalifah-khalifah setelah kaum ‘Ad dan menempatkan kamu di bumi. Di tempat yang datar kamu dirikan istana-istana dan di bukit-bukit kamu pahat menjadi rumah-rumah. Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu membuat kerusakan di bumi.

75.  Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah, yaitu orang-orang yang telah beriman di antara kaumnya, “Tahukah kamu bahwa Saleh adalah seorang rasul dari Tuhannya?” Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami percaya kepada apa yang disampaikannya.”

76.  Orang-orang yang menyombongkan diri berkata, “Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu percayai.”

77.  Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan berlaku angkuh terhadap perintah Tuhannya. Mereka berkata, “Wahai Saleh! Buktikanlah ancaman kamu kepada kami, jika benar engkau salah seorang rasul.”

78.  Lalu datanglah gempa menimpa mereka, dan mereka pun mati bergelimpangan di dalam reruntuhan rumah mereka.

79.  Kemudian dia (Saleh) pergi meninggalkan mereka sambil berkata, “Wahai kaumku! Sungguh, aku telah menyampaikan amanat Tuhanku kepadamu dan aku telah menasihati kamu. Tetapi kamu tidak menyukai orang yang memberi nasihat.”


b. Surat Hud : 61-68

61.  dan kepada kaum samud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan (doa hamba-Nya).”

62.  Mereka (kaum samud) berkata, “Wahai Saleh! Sungguh, engkau sebelum ini berada di tengah-tengah kami merupakan orang yang di harapkan, mengapa engkau melarang kami menyembah apa yang disembah oleh nenek moyang kami? Sungguh, kami benar-benar dalam keraguan dan kegelisahan terhadap apa (agama) yang engkau serukan kepada kami.”

63.  Dia (Saleh) berkata, “Wahai kaumku! Terangkanlah kepadaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan diberi-Nya aku rahmat (kenabian) dari-Nya, maka siapa yang akan menolongku dari (azab) Allah jika aku mendurhakai-Nya? Maka kamu hanya akan menambah kerugian kepadaku.

64.  Dan wahai kaumku! Inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apa pun yang akan menyebabkan kamu segera ditimpa (azab).”

65.  Maka mereka menyembelih unta itu, kemudian dia (Saleh) berkata, “Bersukarialah kamu semua di rumahmu selama tiga hari. Itu adalah janji yang tidak dapat didustakan.”

66.  Maka ketika keputusan Kami datang, Kami selamatkan Saleh dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat Kami dan (Kami selamatkan) dari kehinaan pada hari itu. Sungguh, Tuhanmu, Dia Mahakuat, Mahaperkasa.

67.   Kemudian suara yang mengguntur menimpa orang-orang zalim itu, sehingga mereka mati bergelimpangan di rumahnya.

68.  Seolah-olah mereka belum pernah tinggal di tempat itu. Ingatlah, kaum samud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, binasalah kaum samud.


c. Surat Al-Qamar : 23-32.

23.  Kaum Samud pun telah mendustakan peringatan itu.

24.  Maka mereka berkata, “Bagaimana kita akan mengikuti seorang manusia (biasa) di antara kita? Sungguh, kalau begitu kita benar-benar telah sesat dan gila. 

25.  Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Pastilah dia (Saleh) seorang yang sangat pendusta (dan) sombong.” 

26.  Kelak mereka akan mengetahui siapa yang sebenarnya sangat pendusta (dan) sombong itu.

27.  Sesungguhnya Kami akan mengirimkan unta betina sebagai cobaan bagi mereka, maka tunggulah mereka dan bersabarlah (Saleh).

28.  Dan beritahukanlah kepada mereka bahwa air itu dibagi di antara mereka (dengan unta betina itu); setiap orang berhak mendapat giliran minum.

29.  Maka mereka memanggil kawannya, lalu dia menangkap (unta itu) dan memotongnya. 

30.  Maka betapa dahsyatnya azab-Ku dan peringatan-Ku!

31.  Kami kirimkan atas mereka satu suara yang keras mengguntur, maka jadilah mereka seperti batang-batang kering yang lapuk. 

32.  Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?


B. Berani bertanya

- Menuntut ilmu adalah ibadah.

- Menuntut ilmu hukumnya adalah wajib.

- Ilmu adalah jalan menuju surga.

- Menuntut ilmu termasuk perjuangan di jalan Allah, sehingga orang yang sungguh-sungguh mencari ilmu akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

- Syarat menuntut ilmu menurut Imam Syafi’i ;

a. Kecerdasan

b. Kesungguhan

c. Kesabaran

d. Biaya

e. Petunjuk guru

f. Waktu yang lama

- Oleh karena itu kita meminta petunjuk guru dengan bertanya.

- Firman Allah Q.S An-Nahl : 43.

“Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad), melainkan orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui”


Dibuat oleh : Maryati, S.Pd.I
-----------------------------

Jl. Salak no.36 Karanglo Tegalrejo Kec. Purwantoro Kab. Wonogiri Kode Pos 57965

Load comments

0 Comments