Tujuan Pembelajaran
BAB 5. Meneladani Perjuangan Rasulullah saw
BAB 4. Hidup Lapang Dengan Berbagi
Tujuan Pembelajaran
BAB 3. Aku Anak Salih
Tujuan Pembelajaran
BAB 2. Lebih Dekat Dengan Nama-nama Allah Swt
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik mampu:
1. Meyakini asmaulhusna al-Qawiyyu, al-Qayyūm, al-Muhyi, al-Mumīt, dan al-Bā’iś.
2. Menjelaskan makna asmaulhusna al-Qawiyyu, al-Qayyūm, al-Muhyi, al-Mumīt, dan al-Bā’iś.
3. Mengungkap nilai-nilai akhlak terpuji sebagai bukti keyakinan kepada asmaulhusna al-Qawiyyu, al-Qayyūm, al-Muhyi, al-Mumīt, dan al-Bā’iś.
4. Menyimpulkan perilaku terpuji yang sesuai dengan asmaulhusna al-Qawiyyu, al-Qayyūm, al-Muhyi, al-Mumīt, dan al-Bā’iś.
5. Membuat tulisan indah asmaulhusna al-Qawiyyu, al-Qayyūm,al-Muhyi, al-Mumīt, dan al-Bā’iś.
BAB 1. Menyanyangi Anak Yatim
Pelajaran 10. Kisah Teladan Luqmān
A. Sosok Luqmanul Hakim
- Nama lengkapnya Luqman bin Anqa’ bin Sadun.
- Anaknya bernama Tsaran.
- Luqman berdarah Nubia, salah satu suku di Mesir.
- Luqman merupakan sosok budak hitam, akan tetapi Alah abadikan karena ketakwaan dan kesalihannya.
- Ada 2 manusia yang diabadikan Allah dalam Al-Quran selain para Nabi yaitu Luqman dan Maryam.
B. Kemuliaan Luqmanul Hakim
- Luqmanul Hakim adalah seorang hamba yang gemar bertafakur, berkeyakinan baik dan cinta kepada Allah.
- Oleh karenanya Allah memberikan kepadanya anugerah berupa hikmah.
- Firman Allah Q.S Luqman : 12
وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَا لُقۡمَٰنَ ٱلۡحِكۡمَةَ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِلَّهِۚ وَمَن يَشۡكُرۡ فَإِنَّمَا يَشۡكُرُ لِنَفۡسِهِۦۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٞ ١٢
“ Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".
- Kemuliaan Luqmanul Hakim yaitu :
1. Luqman adalah seorang hamba Allah yang telah diberi hikmah.
2. Allah menganugerahi Luqman ketaatan beribadah kepada Allah, memiliki perasaanhalus, akal pikiran dan pengetahuan yang luas.
3. Luqman adalah seorang hamba yang selalu bersyukur.
C. Nasihat Luqmanul Hakim kepada anaknya
1. Jangan musyrik/menyekutukan Allah.
Firman Allah Q.S Luqman : 13
وَإِذۡ قَالَ لُقۡمَٰنُ لِٱبۡنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَيَّ لَا تُشۡرِكۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِيمٞ ١٣
“ Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
- Mempersekutukan artinya menyerupakan sesuatu dengan Allah.
- Misalnya menjadikan matahari sebagai Tuhan lalu disembah.
2. Jangan angkuh dan sombong.
Firman Allah Q.S Luqman : 18
وَلَا تُصَعِّرۡ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمۡشِ فِي ٱلۡأَرۡضِ مَرَحًاۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٖ فَخُورٖ ١٨
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.”
Ciri-ciri orang yang angkuh :
a. Memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong).
b. Berjalan di muka bumi dengan angkuh.
c. Membanggakan diri sendiri.
- Luqman mengajarkan kepada anaknya agar berprilaku rendah hati, tidak angkuh dan tidak sombong.
3. Hendaklah berbuat kebajikan.
Firman Allah Q.S Luqman : 17
يَٰبُنَيَّ أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ وَأۡمُرۡ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَٱنۡهَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَٱصۡبِرۡ عَلَىٰ مَآ أَصَابَكَۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنۡ عَزۡمِ ٱلۡأُمُورِ ١٧
“ Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”
Dalam surat tersebut Luqman menyeru kepada anaknya :
a. Dirikanlah salat wajib maupun salat sunah.
b. Kerjakan sesuatu yang baik (rajin beribadah, hormat dan santun kepada orang tua dan guru, rajin belajar, disiplin).
D. Hikmah kisah Luqmanul Hakim
Hikmah dari kisah Luqmanul Hakim yaitu :
1. Hindari perbuatan buruk (mungkar).
Misalnya :
a. Syirik/menyekutukan Allah.
b. Membenci orang tua.
c. Membenci bapak/ibu guru.
d. Bekelahi.
e. Mencuri.
f. Berkata kasar dan kotor.
2. Hendaklah selalu bersikap sabar, yaitu sabar mengerjakan yang baik dan sabar menghindari yang buruk.
Dibuat oleh Musaeri, S.Pd.I
-----------------------------------
Pelajaran 9. Indahnya Salat Tarāwih dan Tadārus al-Qur’ān
A. Salat tarawih
- Tarawih menurut bahasa artinya santai/istirahat.
- Salat tarawih adalah salat malam yang dikerjakan pada bulan ramadhan dilaksanakan setelah salat Isya’ hingga terbit fajar.
- Pada masa Umar bin Khatab salat tarawih dikenal dengan Qiyamu Ramadhan.
- Salat tarawih bisa dilakukan secara sendirian maupun berjamaah.
- Hukum melaksanakan salat tarawih adalah sunah muakad, yaitu sunah yang dianjurkan.
- Cara mengerjakan salat tarawih sama dengan mengerjakan salat fardu, perbedaannya pada niatnya.
- Niat boleh dilafalakan/di dalam hati.
- Jumlah rakaat salat tarawih ada 8 rekaat (pada masa Nabi Muhammad saw) dan 20 rakaat (pada masa Umar bin Khattab).
- Cara mengerjakan salat tarawih
1. Salat tarawih 8 rakaat dikerjakan 2 rakaat 1 kali salam sebanyak 4 kali, kemudian diakhiri dengan salat witir.
2. Salat tarawih 8 rakaat dikerjakan 4 rakaat 1 kali salam sebanyak 2 kali, kemudian diakhiri dengan salat witir.
3. Salat tarawih 20 rakat dikerjkan 2 rakaat 1 kali salam sebanyak 10 kali, kemudian diakhiri dengan salat witir.
- Salah satu keutamaan salat Tarawih adalah diampuni dosa-dosanya.
B. Tadarus Al-Quran
- Tadarus artinya belajar.
- Tadarus Al-Quran artinya memperdalam Al-Quran dengan cara membaca, memahami artinya dan mengamalkan isinya.
- Adab-adab membaca Al-Quran :
1. Berwudu.
2. Berpakaian rapi dan sopan.
3. Menghadap kiblat.
4. Duduk dengan tenang dan baik.
5. Membaca dengan tartil.
6. Membaca dengan khusyu’.
7. Disunahkan memahami arti ayat-ayat Al-Quran.
- Manfaat tadarus Al-Quran :
1. Memperoleh syafaat di hari kiamat.
2. Memperoleh rahmat dan pahala.
3. Sebagai penyejuk hati.
4. Merasa lebih dekat dengan Allah.
5. Memperoleh petunjuk ke jalan yang benar.
- Seutama-utama umatku ialah yang membaca Al-Quran.
Dibuat oleh Musaeri, S.Pd.I
-----------------------------------
Pelajaran 8. Mari Hidup Sederhana dan Ikhlas
A. Hidup Sederhana
1. Pengertian sederhana
- Hidup sederhana tidak berarti miskin, pelit dan menyiksa diri.
- Kesederhanaan adalah pola hidup yang seimbang, tidak berlebihan dan mampu mengutamakan hal yang lebih dibutuhkan.
2. Ayat tentang hidup sederhana
- Firman Allah Q.S Al-Furqan : 67
وَٱلَّذِينَ إِذَآ أَنفَقُواْ لَمۡ يُسۡرِفُواْ وَلَمۡ يَقۡتُرُواْ وَكَانَ بَيۡنَ ذَٰلِكَ قَوَامٗا ٦٧
“ Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian”.
- Kata infaq yang dimaksudkan ayat ini adalah membelanjakan harta.
- Kata isray yang dimaksudkan ayat ini adalah tidak melampaui batas.
- Allah menganjurkan kita agar menafkahkan harta kita untuk kebaikan.
B. Mari Ikhlas Beramal
1. Pengertian Ikhlas
- Ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih tidak kotor.
- Ikhlas adalah niat mengharap ridho Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lainnya.
- Ikhlas merupakan buah dari iman.
- Firman Allah Q.S Al-An’am :162
قُلۡ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحۡيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ ١٦٢
“ Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”.
- Perumpaman orang yang ikhlas adalah ibarat orang yang membersihkan beras dari kerikil-kerikil dan batu-batu kecil disekitar beras sehingga beras yang dimasak menjadi nikmat makan.
2. Ciri-ciri yang ikhlas
Ciri-ciri orang yang ikhlas yaitu :
a. Senantiasa beramal dan bersungguh-sungguh dalam bermal.
b. Terjaga dari segala yang diharamkan Allah.
3. Hal-hal yang merusak keikhlasan
Hal-hal yang merusak keimanan yaitu :
a. Riya’(pamer/ingin dipuji)
b. Ujub (berbangga diri dengan amal-amalnya)
c. Sum’ah (agar orang lain mendengar amalnya)
4. Ayat tentang ikhlas
Firman Allah Q.S Al-Bayyinah : 5
وَمَآ أُمِرُوٓاْ إِلَّا لِيَعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُواْ ٱلزَّكَوٰةَۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلۡقَيِّمَةِ ٥
“ Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus”.
Kandungan surat Al- Bayyinah ayat 5
a. Manusia diperintahkan untuk mengabdi hanya kepada Allah.
b. Semua rasul yang diutus Allah mengajak umatnya untuk mengabdi hanya kepada Allah.
c. Orang yang mengabdi kepada selain Allah berarti mengabdi kepada setan.
d. Seseorang yang berhasil menempuh kehidupan dengan ikhlas, diperoleh manfaat.
1. Terhindar dari godaan setan.
2. Terhindar dari penyakit hati
3. Mendapat pertolongan sewaktu menghadapi kesusahan dan kesulitan.
5. Perilaku ikhlas
Perilaku yang mencerminkan keikhlasan :
a. Menjadikan segala aktivitas dan amaliah hanya kepada Allah semata.
b. Menghindari sikap riya’, hasud, pamer dan unsur pamrih.
c. Sikap ikhlas menjadikan segala beban menjadi ringan.
d. Kehidupan dijalani dengan penuh harapan.
Dibuat oleh Musaeri, S.Pd.I
-----------------------------------
Pelajaran 7. Mari Mengenal Rasul-Rasul Allah Swt
1 |
Nabi Adam |
14 |
Nabi Syuaib |
2 |
Nabi Idris |
15 |
Nabi Musa |
3 |
Nabi Nuh |
16 |
Nabi Harun |
4 |
Nabi Hud |
17 |
Nabi Dawud |
5 |
Nabi Salih |
18 |
Nabi
Sulaiman |
6 |
Nabi
Ibrahim |
19 |
Nabi Ilyas |
7 |
Nabi Luth |
20 |
Nabi
Ilyasa’ |
8 |
Nabi Ismail |
21 |
Nabi Yunus |
9 |
Nabi Ishaq |
22 |
Nabi
Zakaria |
10 |
Nabi Yaqub |
23 |
Nabi Yahya |
11 |
Nabi Yusuf |
24 |
Nabi Isa |
12 |
Nabi Ayyub |
25 |
Nabi
Muhammad SAW |
13 |
Nabi
Zulkifli |
|
|
Dibuat oleh Musaeri, S.Pd.I
-----------------------------------
Pelajaran 6. Mari Belajar al-Qur’ān Surat al-Mā’ūn
A. Membaca Surat Al-Maun
- Surat ke-107.
- Terdiri dari 7 ayat.
- Nama Al-Maun diambil dari ayat ke-7.
- Al-Maun artinya barang-barang yang berguna.
- Lafal dan terjemah surat Al-Maun :
أَرَءَيۡتَ ٱلَّذِي
يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ ١ فَذَٰلِكَ ٱلَّذِي
يَدُعُّ ٱلۡيَتِيمَ ٢ وَلَا يَحُضُّ
عَلَىٰ طَعَامِ ٱلۡمِسۡكِينِ ٣ فَوَيۡلٞ لِّلۡمُصَلِّينَ ٤ ٱلَّذِينَ هُمۡ عَن
صَلَاتِهِمۡ سَاهُونَ ٥ ٱلَّذِينَ هُمۡ
يُرَآءُونَ ٦ وَيَمۡنَعُونَ ٱلۡمَاعُونَ
٧
1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama
2. Itulah orang yang menghardik anak yatim
3. dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin
4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat
5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya
6. orang-orang yang berbuat riya
7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna
B. Kandungan Surat Al-Maun
- Surat Al-maun mengajrkan kepada kita tentang ciri-ciri orang yang mendustakan agama.
- Hal ini disampaikan agar kita bersikap hati-hati, sehingga tidak jatuh kedalam golongan orang yang mendustakan agama.
C. Ciri-ciri orang yang mendustakan agama.
Ciri-cirinya antara lain :
1. Suka menghardik anak yatim.
2. Tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
3. Lalai mendirikan salat.
4. Riya’ dalam salat, Riya’ adalah pamer atau ingin dipuji orang lain.
5. Enggan membantu atau menolong orang lain dengan barang yang berguna.
D. Keterangan
- Anak yatim adalah anak yang ditinggal mati oleh salah satu orang tuanya. Sikap yang benar kepada anak yatim adalah mengasihi mereka.
- Lali mendirikan salat adalah tidak bersungguh-sungguh dalam dalam mengerjakan salatnya, suka bermalas-malasan dan menunda-nunda salat.
- Orang yang melakukan salat karena riya’ maka salatnya fasakh atau rusak.
- Salat yang diterima adalah salat karena Allah.
- Orang yang enggan memberikan pertolongan dengan barang berguna termasuk golongan kikir.
Dibuat oleh Musaeri, S.Pd.I
-----------------------------------
Pelajaran 5. Rasul Allah Idolaku
A. Kisah keteladanan Nabi Daud
1. Nabi Daud menjadi Raja
- Setelah Nabi Musa dan Harun wafat kaum, kaum Bani Israil dipimpin oleh Nabi Yusya’ bin Nun.
- Karena menyimpang dan mengubah isi kitab Taurat, tanah Palestina dikuasi bangsa lain.
- Kaum Bani Israil meminta petunjuk kepada Nabi Samuel agar mengangkat salah satu diantara mereka menjadi raja.
- Nabi Dawud ialah Nabi sekaligus Raja bagi Bani Israil.
- Semenjak masih muda telah menyertai tentara Bani Israil di bawah pimpinan Thalut melawan pasukan bangsa Palestina yang dipimpin Jalut (Goliath).
- Dawudlah yang berhasil membunuh Jalut, sehingga dipuji sebagai pahlawan perang. Setelah Raja Thalut meninggal, Dawud menggantikannya sebagai Raja. Allah mengangkat Dawud sebagai Nabi dan Rasul-Nya.
- Kepadanyalah diturunkan kitab Zabur. Ia memiliki sejumlah mukjizat, kecerdasan akal, mengerti bahasa burung, dan melembutkan besi hanya dengan menggunakan tangan kosong dan Dawud juga memiliki suara yang paling merdu dari semua suara umat manusia, sama seperti Yusuf yang diberikan wajah yang paling tampan.
2. Karunia Allah kepada Nabi Daud
a. Allah mengutusnya sebagai Nabi dan Rasul mengaruniainya nikmat, kesempurnaan ilmu, ketelitian amal perbuatan serta kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan.
b. Kepadanya diturunkan kitab "Zabur", kitab suci yang menghimpunkan qasidah-qasidah dan sajak-sajak serta lagu-lagu yang mengandung tasbih dan pujian-pujian kepada Allah, kisah umat-umat yang dahulu dan berita Nabi-Nabi yang akan datang, di antaranya berita tentang datangnya Nabi Muhammad SAW.
c. Allah menundukkan gunung-gunung dan memerintahkannya bertasbih mengikuti tasbih Nabi Dawud tiap pagi dan senja.
d. Burung-Burung pun turut bertasbih mengikuti tasbih Nabi Dawud berulang-ulang.
e. Nabi Dawud diberi peringatan tentang maksud suara atau bahasa burung-burung.
f. Allah telah memberinya kekuatan melunakkan besi.
g. Nabi Dawud telah diberikannya kesempatan menjadi Raja memimpin kerajaan yang kuat yang tidak dapat dikalahkan oleh musuh.
h. Nabi Dawud dikaruniakan suara yang merdu oleh Allah yang enak didengar.
B. Kisah keteladanan Nabi Sulaiman
- Nabi Sulaiman bin Daud bin Aisya bin Awid dari keturunan Yahuza bin Ya'qub.
- Nabi Sulaiman adalah putra dari raja Daud, beliau diangkat menjadi nabi dan rasul pada tahun 970 SM.
- Nabi Sulaiman 'alaihissalam wafat di Rahbaam, Baitul Maqdis-Palestina
1. Sikap bijaksana Nabi Sulaiman
- Kebijaksanaan Nabi Sulaiman dapat dilihat melalui berbagai pristiwa yang dilaluinya, misalnya : Saat menyelesaikan perselisihan antar dua pihak, yaitu pemilik kebun dan pemilik kambing.
2. Sulaiman menjadi raja dan Nabi serta kecerdasannya
- Sejak masih berusia muda Sulaiman telah disiapkan oleh Daud untuk menggantikannya untuk menduduki tahta singgahsana kerajaan Bani Isra'il.
- Kakak Sulaiman yang bernama Absyalum tidak merelakan dirinya dilangkahi oleh adiknya.
- Absyalum berketetapan hati akan memberotak terhadap ayahnya dan akan berjuang bermati-matian untuk merebut kekuasaan dari tangan ayahnya atau adiknya.
- Nabi Daud melakukan istikharah dan munajat kepada Tuhan di atas bukit Zaitun memohon taufiq dan pertolonganNya agar menyelamatkan kerajaan dan negaranya dari malapetaka dan keruntuhan akibat perbuatan puteranya yang durhaka itu.
- Dan setelah menduduki tahta kerajaan Bani Isra'il selama 40 tahun wafatlah Nabi Daud dalam usia yang lanjut dan dinobatkanlah sebagai pewarisnya Sulaiman sebagaimana telah diwasiatkan oleh ayahnya.
3. Kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis
- Ratu Balqis adalah pemimpin kerajaan Saba’.
- Kerajaan Saba’ sangat makmur tetapi menyembah kepada matahari.
- Nabi Sulaiman mengutus burung Hud-hud membawa surat untuk Ratu Balqis agar menyembah kepada Allah.
- Firman Allah Q.S An-Naml : 30-31
4. Wafatnya Nabi Sulaiman
- Al-Quran mengisahkan bahawa tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan kematian Sulaiman kecuali anai-anai yang memakan tongkatnya yang ia sandar kepadanya ketika Tuhan mengambil rohnya.
- Firman Allah Qur'an Surat Saba ayat 14:
"Tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada jin yang mampu menunjukkan tanda kematiannya, kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Tatkala ia rubuh di atas tanah tanpa nyawa, jelaslah bagi jin-jin bahwa mereka tidak mengetahui hal-hal yang gaib. Andaikata mereka mengetahui hal-hal yang gaib, tiadalah mereka akan bertahan lebih lama menganiyaya diri dalam siksaan kerja paksa yang menghinakan."
C. Kisah keteladanan Nabi Ilyas
- Menurut silsilah Nabi Ilyas as adalah keturunan keempat dari Nabi Harun as.
- Kaum Nabi Ilyas as itu myembah patung yang disebut Ba’al.
- Nabi Ilyas as mengajak kaumnya meninggalkan penyembahan terhadap berhala itu dan hanya menyembah kepada Allah saja.
- Kaum durhaka itu diazab dengan datangnya musim kemarau panjang beberapa tahun lamanya. Tak ada air sama sekali, tanaman dan ternak mati bergelimpangan, air minum sangat sulit didapat bahkan hamper habis sama sekali.
- Suasana menjadi tentram kembali. Pada saat inilah mereka melupakan Nabi Ilyas. Mereka kembali menyembah berhala dan berbuat kedurhakaan. Maka datanglah azab Allah, mereka ditimpa gempa bumi yang amat dahsyat sehingga mati bergelimpangan.
- Firman Allah dalam Q.S AS-Saffat : 123-132
- Perkataan Nabi Ilyas terdapat dalam Injil Barnabas.
D. Kisah keteladanan Nabi Ilyasa
- Nabi Ilyasa AS adalah anak angkat atau pengikut Nabi Ilyas yang merupakan utusan Allah SWT pada kaumnya yaitu kaum Ba’l.
- Nabi Ilyasa AS merupakan anak kandung dari Akhtub bin ‘Ajuz. Beliau lalu diangkat oleh Allah SWT menjadi Nabi dan Rasul sebagai pengganti Nabi Ilyas sebagaimana telah terkandung dalam Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 86 yang berbunyi :
“Adapun Ismail, Ilyasa, Yunus dan Luth, semuanya itu telah Kami berikan kepadanya kelebihan derajatnya di atas umat (di masanya)”. (QS. Al-An’am : 86).
- Pada masa Nabi Ilyasa, rakyat atau umatnya hidup aman dan makmur.
- Dalam melaksanakan dakwahnya Nabi Ilyasa AS selalu berpegang teguh pada ajaran Allah SWT yang disyariatkan oleh Nabi Ilyas.
- Di antara mukjizat Nabi Ilyasa adalah menghidupkan kembali orang yang telah mati.
- Nabi Ilyasa adalah Nabi dan Rasul dari kalangan Bani Israil dari garis keturunan yang sama dengan Nabi Musa
- Setelah Nabi lIyasa AS wafat, umatnya kembali menjadi orang-orang yang durhaka kepada Allah. Allah melenyapkan segala nikmat dan kesenangan hidup mereka dan akhirnya mereka mendapat kesengsaraan. Selanjutnya pada zaman itu lahirlah Nabi Yunus.
- Tiap-tiap umat yang durhaka di muka bumi ini, didatangkanlah oleh Allah siksaan kepada mereka dan Allah mengganti lagi dengan umat yang baru.
Pelajaran 4. Bulan Ramadān yang Indah
A. Pengertian Puasa Ramadhan
- Kata puasa berasal dari kata “siyam/saum” yang bermakna menahan.
- Puasa adalah menahan diri dari makan dan minum sepanjang hari dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan niat tertentu dan menahan dari segala yang membatalkan puasa.
- Melaksanakan puasa Ramadhan hukumnya adalah wajib.
- Firman Allah surat Al-Baqarah : 183
B. Hikmah Puasa Ramadhan
Hikmah puasa Ramadhan yaitu :
1. Melatih disiplin waktu
2. Keseimbagan dalam hidup.
3. Mempererat silaturahmi.
4. Lebih peduli pada sesama.
5. Tahu pada ibadah memiliki tujuan.
6. Tiap kegaiatan mulia merupakan ibadah.
7. Berhati-hati dalam berbuat.
8. Berlatih lebih tabah.
9. Melatih hidup sederhana.
10. Melatih untuk bersyukur.
C. Salat Tarawih pada Bulan Ramadhan
1. Pengertian Salat Tarawih
- Tarawih artinya istirahat untuk menghilangkan kepenatan.
- Salat tarawih adalah salat malam yang dilakukan pada bulan Ramadhan.
- Waktu pelaksanaannya adalah setelah salat Isya’ di bulan Ramadhan.
- Salat tarawih dapat dikerjakan secara sendirian maupun berjamaah.
2. Bilangan Salat Tarawih
- Jumlah rakaat salat tarawih ada yang 8 rakaat dan ada yang 20 rakaat.
- Dilakukan dengan cara dipisah 2 rakaat 1 salam.
- Pada masa Umar bin Khatab jumlah rakaat salat Tarawih adalah 20 rakaat.
- Menurut Imam Malik jumlah rakaat salat Tarawih adalah 36 rakaat
3. Keutamaan Salat Tarawih
Keutamaan salat Tarawih adalah diampuni dosanya yang telah lalu oleh Allah.
D. Tadarus Al-Quran
- Tadarus adalah membaca Al-Quran secara tartil dengan makhraj dan tajwid yang benar.
- Tadarus dapat dilakukan secara sendiri-sendiri atau bergantian.
- Manfaat tadarus Al-Quran :
1. Mendapatkan pahala.
2. Selalu dekat dengan Allah.
3. Hati menjadi tenang.
4. Akan semakin lancar membaca karena sering membaca Al-Quran.
- Adab membaca Al-Quran :
1. Membaca al-Quran daam keadaan suci dan berwudu.
2. Membacanya ditempat suci dan bersih.
3. Sebelum membaca diawali dengan ta’awuz.
4. Membacanya dengan tenang dan khusyuk.
5. Membacanya dengan sikap yang sopan.
Pelajaran 3. Cita-citaku Menjadi Anak yang Salih
A. Hormat dan Patuh terhadap Orang Tua dan Guru
1. Hormat dan patuh terhadap orang tua
- Patuh kepada orang tua merupakan kewajiban bagi setiap muslim.
- Orang tua adalah ibu dan ayah.
- Orang tua memiliki kedudukan yang tinggi dalam Islam.
- Berbakti kepada kedua orang tua disebut Birul Walidain.
- Birul walidain adalah hak kedua orang tua yang harus dilaksanakan oleh setiap anak kepada kedua orang tuanya.
- Anak yang tidak berbakti kepada kedua orang tua disebut anak durhaka.
- Firman Allah Q.S Al-Isra’ : 23 dan Q.S Lukman : 15
2. Hormat dan patuh terhadap guru
- Hormat dan patuh kepada guru sangat ditekankan dalam agama Islam.
- Guru adalah orang yang mengajarkan kita berbagai macam ilmu pengetahuan dan mendidik kita sehingga menjadi orang yang mengerti dan dewasa.
- Guru termasuk orang mengetahui ilmu (alim/ulama).
- Alim/ulama adalah orang yang takut kepada Allah.
- Firman Allah Q.S Fatir : 28
B. Sikap Orang Tua terhadap Anaknya
- Kewajiban orang tua adalah tidak mengistimewakan salah satu diantara anak-anaknya dengan saudaranya dalam pemberian dan hibah.
- Tidak boleh memberikan sesuatu kepada salah seorang anaknya, sedangkan dia tidak memberikan kepada anaknya yang lain.
- Perbuatan mengistimewakan anak dapat menimbulkan kekecewaan anak dan bisa menimbulkan permusuhan.
C. Bertindak Jujur
Jujur adalah sikap atau sifat seseorang yang menyatakan sesuatu dengan sesungguhnya dan apa adanya, tidak ditambahi ataupun dikurangi.
Beberapa perilaku jujur yang harus dilakukan yaitu :
1. Jujur kepada Allah
- Menjalankan perintahnya dan menjahui larangan-Nya.
2. Jujur kepada Diri Sendiri
- Saat ulangan mengerjakan sendiri dan tidak mencontek.
D. Keteladanan Nabi Muhammad saw
Sifat dan kepribadian Nabi Muhammad saw yang wajib kita teladani antara lain :
- Sangat bijaksana dalam menjalankan dakwah.
- Pribadi yang sabar dan pemaaf.
- Bersikap jujur dan setia kepada janji.
- Berprilaku santun dan kasih sayang kepada semua orang.
- Berpegang teguh pada aqidah yang benar.
- Selalu tawakal kepada Allah.
- Senantiasa taat menjalankan perintah Allah.
- Menjauhi segala larangan Allah.
Pelajaran 2. Mengenal Nama Allah dan Kitab-Kitab Nya
A. Asmaul Husna
- Asmaul husna artinya nama-nama yang baik.
- Asmaul husna adalah nama-nama Allah yang baik dan agung sesuai dengan sifat-sifat Allah.
- Jumlah Asmaul husna ada 99.
1. Al-Mumit
- Al-Mumit artinya Zat Yang Maha Mematikan.
- Yang kuasa mencabut nyawa para hamba-Nya.
- Setiap makhluk yang Allah ciptakan akan merasakan kematian.
2. Al-Hayy
- Al-Hayy artinya Yang Maha Hidup.
- Dalam Al-Quran kata Al-Hayyu ditemukan sebanyak 19 kali.
3. Al-Qayyum
- Al-Qayyum artinya Yang Maha Mandiri/Zat Yang Berdiri Sendiri.
4. Al-Ahad
- Al-Ahad artinya Yang Maha Esa.
- Ahad adalah sesuatu yang tidak dapat menerima penambahan baik dalam pikiran maupun kenyataan.
- Firman Allah Q.S Al-Ikhlas : 1-4
- Allah Esa dalam beberapa hal :
1. Esa dalam Zat-Nya
- Allah tidak terdiri dari bagian-bagian atau unsur-unsur.
2. Esa dalam sifat-Nya
- Sifat yang dimiliki Allah mempunyai kapasitas yang berbeda dalam dimensi tempat dan waktu walaupun menggunakan kata yang sama.
3. Esa dalam perbuatan-Nya
- Alam semesta dan segala isinya merupakan karya tunggal Allah.
4. Esa dalam beribadah
- Merupakan perwujudan kita dalam mengesakan zat, sifat dan perbuatan-Nya.
- Beribadah murni kepada-Nya.
- Bukti keesaan Allah :
1. Wajah manusia di dunia ini tidak ada yang sama meskipun mirip.
2. Kebutuhan manusia akan Allah tidak bisa tergantikan dengan apa pun.
B. Kitab Allah
- Beriman kepada kitab Allah adalah rukun iman ke-3.
- Umat islam wajib mempercayai dan meyakini.
- Firman Allah dalam Al-Quran surat An-Nisa : 136
- Firman Allah Al-Maidah : 48.
- Kitab-kitab Allah berisi : peraturan, ketentuan, perintah dan larangan.
- Kitab suci berfungsi sebagai pedoman bagi umat manusia.
- Kitab Allah diturunkan pada masa yang berlainan, namun ajaran pokoknya sama yaitu ajaran tauhid/ajaran tentang keesaan Allah.
- Perbedaan kitab yang diturunkan terletak pada hal syariat yang disesuaikan dengan zaman dan keadaan umat waktu itu.
- Kitab yang wajib kita imani ada 4 kitab :
1. Kitab Taurat
- Diwahyukan kepada Nabi Musa.
- Sebagai pedoman hidup kaum Bani Israil.
- Pokok ajaran kitab Taurat berisi : Aqidah dan hukum-hukum syariat.
2. Kitab Zabur
- Diwahyukan kepada Nabi Daud.
- Nabi Daud hanya diperintahkan untuk mengikuti syariat Nabi Musa.
- Pokok ajaran kitab zabur berisi : zikir, nasihat dan hikmah.
3. Kitab Injil
- Diwahyukan kepada Nabi Isa.
- Pokok ajaran kitab Injil adalah perintah-perintah Allah agar manusia mengesakannya dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun.
4. Kitab Al-Quran
- Diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw.
- Diturunkan melalui malaikat Jibril.
- Diturunkan secara berangsur-angsur.
- Diturunkan selama 22 Tahun, 2 Bulan , 22 Hari.
- Turunnya Al-Quran disebut Nuzulul Quran.
- Nuzulul Quran terjadi pada tanggal 17 Ramadhan 610 M di Gua Hira.
- Wahyu pertama turun adalah surat Al-Alaq 1-5.
- Wahyu terakhir turun adalah surat Al-Maidah ayat 3 di Padang Arafah ketika beliau menunaikan ibadah Haji Wada’.
- Firman Allah Q.S Al-Maidah : 48
- Al-Quran terdiri dari :
a. 30 Juz.
b. 114 Surat.
c. 6.666 ayat.
d. 74.437 kalimat.
e. 325.345 huruf.
- Pokok ajaran kitab Al-Quran :
a. Aqidah atau keimanan.
b. Ibadah.
c. Akhlaq.
d. Muamalah (hubungan manusia dengan manusia).
e. Wa’ad dan Wa’id.
f. Kisah-kisah (nabi dan rasul, orang-orang saleh dan orang-orang yang ingkar).
g. Ilmu pengetahuan
C. Keistimewaan Al-Quran :
a. Al-Quran sebagai kitab suci yang terakhir dan terjamin keasliannya.
b. Al-Quran memiliki isi kandungan yang paling lengkap dan sempurna.
c. Al-Quran tidak dapat ditiru.
d. Al-Quran isinya sesuai dengan perkembangan zaman.
e. Membaca dan memperlajari isi Al-Quran adalah ibadah.
D. Dengan membaca dan memperlajari isi Al-Quran kita akan memperoleh manfaat yaitu :
a. Menghilangkan kegelisahan batin.
b. Meningkatkan kewaspadaan diri.
c. Meningkatkan kesadaran bahwa apa yang diperbuat di dunia akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat.
E. Sebagai seorang muslim perilaku kita terhadap Al-Quran yaitu :
a. Menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup.
b. Selalu menghormati, memuliakan dan menjunjung tinggi kitab Al-Quran.
c. Senantiasa membaca Al-Quran dalam segala kesempatan.
d. Berusaha untuk memahami arti dan isi kandungannya.
e. Berusaha untuk mengamalkannya isi kandungannya.
F. Al-Quran Kitab Terakhir dan Terlengkap
1. Pengertian Al-Quran
- Al-Quran artinya bacaan/ sesuatu yang dibaca berulang-ulang.
- Al-Quran adalah firman Allah yang wahyukan kepada Nabi Muhammad saw melalui malaikat Jibril diriwayatkan secara mutawatir dan membacanya adalah ibadah.
- Kitab suci umat Islam.
2. Nama-nama lain Al-Quran
a. Al-Kitab : buku
b. Al-Furqan : pembeda benar dan salah
c. Az-Zkir : pemberi peringatan
d. Al-Mauziah : nasihat/pelajaran
e. Asy-Syifa : obat/penyembuh
f. Al-Huda : petunjuk
g. At-Tanzil : yang diturunkan
h. Ar-Rahmat : karunia
i. Al-Hukm : peraturan/hukum
j. Al-Hikmah : kebijaksanaan
k. Ar-Ruh : ruh
l. Al-Bayan : penerang
m. Al-Kalam : firman/ucapan
n. Al-Busyra : kabar gembira
o. An-Nur : cahaya
p. Al-Basair : pedoman
q. Al-Balag : penyampaian/kabar
r. Al-Qaul : perkataan/ucapan
3. Sejarah Al-Quran hingga berbentuk mushaf
- Al-Quran tidak turun sekaligus.
- Al-Quran diturunkan selama 22 tahun 2 bulan 22 hari.
- Masa turunnya Al-Quran dibagi menjadi 2 periode : Mekah dan Madinah.
- Periode Mekah disebut surat Makiyah berlangsung selama 12 tahun.
- Periode madinah disebut surat Madaniyah berlangsung selama 10 tahun.
- Penulisan Al-Quran sudah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad saw.
- Penulisan menjadi teks seperti Al-Quran saat ini dilakukan pada zaman Khalifah Usman bin Affan.
4. Adab terhadap Al-Quran
- Suci dari hadas dan najis.
- Pada tempat yang suci dan bersih.
- Menghadap kiblat.
- Tidak dalam keadaan mengulum/mengunyah makanan.
- Memulai dengan membaca taawuz.
- Membaca dengan tartil, jelas dan tenang.
- Memperhatikan makna yang terkandung di dalamnya dan meresapi maksudnya.
- Dengan suara yang indah dan merdu.
- Tidak memutus bacaan karena berbicara dengan orang lain.