GURU PAI SD IT NURUL IMAN PURWANTORO: Kelas 3

Welcome

Selamat Berkunjung di Blog Guru PAI SD IT Nurul Iman Purwantoro

Materi PAI dan Budi Pekerti Sekolah Dasar

Selamat Membaca, Semoga Bermanfaat

Tampilkan postingan dengan label Kelas 3. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kelas 3. Tampilkan semua postingan

 

Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, kalian diharapkan mampu:
1. Meyakini kebenaran kisah Nabi Muhammad saw. dengan benar.
2. Menunjukkan sikap sabar dan percaya diri sebagai peneladanan
perjuangan Nabi Muhammad saw. dalam berdakwah dengan benar.
3. Menjelaskan proses Nabi Muhammad saw. berkhalwat dan menerima wahyu dengan benar.
4. Mengidentifikasi wahyu pertama dan kedua dengan benar.
5. Menjelaskan strategi dakwah Nabi Muhammad saw. dengan benar.
6. Mendeteksi strategi dakwah Nabi Muhammad saw. dengan benar.
7. Menjelaskan Mukjizat Nabi Muhammad saw. dengan benar.
8. Menyusun kesimpulan rangkaian peristiwa kisah Nabi Muhammad
saw. dengan benar.
9. Menceritakan kembali kisah Nabi Muhammad saw. saat menjadi
rasul dengan lengkap.


Pendalaman Materi

A. Nabi Muhammad saw. Menjadi Rasul
1) Nabi Muhammad saw. Diangkat Menjadi rasul
Sejak kecil Nabi Muhammad saw. berakhlak mulia. Awal remaja sudah giat bekerja menggembalakan kambing agar mendapatkan upah. Nabi Muhammad saw. saat remaja juga dikenal cerdas dan bijaksana. Idenya membuat semua orang senang. Terutama peletakan hajar aswad sehingga saat itu mendapat gelar al-Āmin yang artinya dapat dipercaya.
Ketika usia beliau 25 tahun, seorang saudagar kaya bernama Khadijah mendengar dan kagum atas keterampilan dan kejujuran Nabi Muhammad saw.
Nabi Muhammad saw. mengalami keresahan sebelum beliau diangkat menjadi rasul. Keresahan beliau akan Kaum Quraisy yang melakukan pemujaan terhadap berhala. Kere sahan beliau tersebut mendorongnya untuk merenung dan berkhalwat. Berkhalwat adalah
awal proses penerimaan wahyu dari Allah Swt.
a) Berkhalwat di Gua Hira
Nabi Muhammad saw. berkhalwat untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Beliau
beribadah dengan khusyuk menjauhkan diri dari kehidupan duniawi dan memikirkan keesaan Allah Swt.
b) Menerima Wahyu yang Pertama
Saat usia Nabi Muhammad saw. mendekati 40 tahun, beliau berdiam diri dan melakukan ibadah di Gua Hira, Malaikat Jibril datang. Sesaat kemudian menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad saw. Malaikat Jibril menyampaikan wahyu QS. al-'Alaq ayat 1-5. Wahyu tersebut merupakan tanda kerasulan Nabi Muhammad saw.
2) Nabi Muhammad saw. Menerima Wahyu yang Kedua
Setelah Malaikat Jibril as. berlalu, Nabi Muhammad saw. tampak ketakutan. Nabi Muhammad saw. juga bingung atas kejadian yang menimpanya. Nabi Muhammad saw. pulang ke rumahnya dalam keadaan jantung yang berdebar-debar. Ia meminta pada istrinya untuk menyelimuti. Tubuhnya menggigil dan penuh kekhawatiran. Setelah beberapa waktu turunlah QS. al-Muddaṡṡir ayat 1-7.
Turunnya wahyu melalui perantara Malaikat Jbril as. QS. al-Muddaṡṡir perintah kepada Nabi Muhammad saw. untuk mengingatkan manusia tentang keesaan Allah Swt. Ini awal perintah Allah kepada Nabi Muhammad saw. sebagai rasul untuk berdakwah.

B. Nabi Muhammad saw. Mulai Berdakwah
1) Berdakwah Secara Sembunyi-Sembunyi
Setelah wahyu turun, Nabi Muhammad saw. mulai berdakwah. Maka Rasulullah memulai
dakwahnya kepada orang-orang terdekat secara sembunyi-sembunyi. Khadijah istri Nabi Muhammad saw. adalah orang yang pertama masuk Islam. Kemudian diikuti sahabat-
sahabatnya, Abu Bakar As-Siddiq, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Tsabit, Usman bin Affan dan lain-lain.
2) Berdakwah Secara Terang-terangan
Dakwah secara terang-terangan diawali dengan dakwah kepada kerabatnya. Tidak ada satupun dari Bani Muthalib yang menerima ajaran Islam, kecuali Ali bin Abi Thalib.
C. Mukjizat Nabi Muhammad saw.
1) Pengertian Mukjizat
Mukjizat adalah perkara luar biasa yang dilakukan oleh Allah Swt. melalui nabi dan rasul-Nya.
2) Macam-Macam Mukjizat Nabi Muhammad saw.
a) Kitab Suci Al-Qur'an.
b) Peristiwa Isra' dan Mi'raj.
c) Membelah bulan menjadi dua bagian.
d) Dengan doa, makanan dapat menjadi banyak.
e) Menyembuhkan mata Ali dan Qatadah seperti sediakala akibat perperangan.
f) Air mengalir dari jari-jarinya.

 

 

Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, kalian diharapkan mampu:
1. Membiasakan salat rawātib qabliyah dan ba'diyah dengan benar.
2. Menunjukkan sikap tertib sebagai dampak membiasakan salat rawātib dengan benar.
3. Menjelaskan ketentuan dan tata cara salat rawātib dengan benar.
4. Mengidentifikasi ketentuan dan tata cara salat rawātib.
5. Menemukan hikmah salat rawātib dengan benar.
6. Mempraktikkan salat rawātib dengan benar.


Pendalaman Materi

A. Salat Rawātib
1) Pengertian Salat Rawātib
Salat rawātib adalah salat sunnah yang dilaksanakan sebelum dan sesudah salat fardu
lima waktu.
2) Ketentuan-Ketentuan Salat Rawātib
Salat rawātib tidak berbeda dengan salat fardu. Baik bacaan maupun gerakannya. Begitu pula dengan rukun dan syarat sahnya salat. Hal yang membedakan salat rawātib dengan salat fardu hanya terletak pada niatnya saja.
B. Macam-Macam Salat Rawātib
1) Rawatib Qabliyah
Rawātib Qabliyah artinya salat sunnah rawātib yang dilaksanakan sebelum melaksanakan salat fardu.
Rawātib Qabliyah yang sangat dianjurkan (muakkadah) untuk dilaksanakan adalah:
a) 2 rakaat sebelum salat subuh
b) 2 rakaat sebelum salat zuhur
Salat sunnah rawātib qabliyah yang dianjurkan (ghairu muakkadah) untuk dilaksanakan
adalah:
a) 2 rakaat sebelum salat zuhur
b) 4 rakaat sebelum salat asar
c) 2 rakaat sebelum salat magrib
d) 2 rakaat sebelum salat isya

2) Rawatib Ba’diyah
Rawātib Ba'diyah artinya salat sunnah rawātib yang dilaksa nakan sesudah melaksanakan salat fardu.
Rawātib ba'diyah yang sangat dianjurkan mengamalkannya (muakkadah) adalah:
a) 2 rakaat sesudah salat zuhur
b) 2 rakaat sesudah salat magrib
c) 2 rakaat sesudah salat isya
C. Hikmah Salat Rawātib
1) Hikmah untuk Kehidupan di Dunia
a) Pembelajaran hidup tertib
b) Pembelajaran hidup disiplin
c) Salat rawātib qabliyah memberikan pelajaran kepada kita bahwa melakukan sesuatu membutuhkan pemanasan terlebih dahulu agar dapat melakukan kegiatan utama dengan maksimal.
d) Kesehatan jasmani.
e) Membuat jiwa kita tenang dan tenteram.
2) Hikmah untuk Kehidupan di Akhirat
a) Penyempurna salat fardu.
b) Memperbanyak pahala.
c) Penggugur dosa.
d) Selamat dari api neraka.
e) Mendapatkan surga.
f) Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Swt.
D. Ayo Praktikan Salat Rawātib
a) Persiapan, berdiri tegak sambil menghadap kiblat
b) Takbiratul ihrom, mengucapkan lafadz “Allahhu Akbar”
c) Berdiri bersedekap membaca doa iftitah, membaca
d) fatihah dan surah pendek
e) Rukuk
f) I'tidal
g) Sujud
h) Duduk di antara dua sujud
i) Tasyahud awwal
j) Tasyahud akhir
k) Salam

 

Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, kalian diharapkan mampu:
1. Terbiasa mengucapkan kalimah ṭayyibah subhanallah, masyaallah, insyaallah dan Allahu akbar dalam berbagai kesempatan atau situasi dengan benar.
2. Menunjukkan sikap disiplin sebagai cerminan kalimah ṭayyibah dengan benar.
3. Menjelaskan arti kalimah ṭayyibah subhanallah, masyaallah, insyaallah dan Allahu akbar dengan benar.
4. Membedakan waktu pelafazan kalimah ṭayyibah subhanallah, masyaallah, insyaallah dan Allahu akbar dengan benar.
5. Melafalkan kalimah ṭayyibah subhanallah, masyaallah, insyaallah dan Allahu akbar dengan fasih.
6. Mendemonstrasikan lafaz kalimah ṭayyibah subhanallah, masyaallah, insyaallah dan Allahu akbar dengan benar.
7. Menulis kalimah ṭayyibah subhanallah, masyaallah, insyaallah dan Allahu akbar dengan benar.


Pendalaman Materi

A. Subhānallāh
1) Pengertian Subhānallāh
Subhānallāh atau tasbih merupakan kalimah tayyibah. Arti Subhānallāh adalah Maha Suci Allah.
Subhānallāh adalah pengakuan manusia akan kesucian Allah dari segala aib. Allah Swt Maha Sempurna dan tidak memiliki kekurangan.
2) Penggunaaan Kalimah Subhānallāh
Kalimah Subhanallah diucapkan ketika seseorang takjub dan kagum akan ciptaan Allah Swt. Seperti saat seseorang menyaksikan deretan gunung dan hamparan sawah yang tertata indah. Selain itu kalimah Subhanallah juga sering digunakan untuk menunjukkan peristiwa langka dan jarang terjadi.
Contohnya ketika seseorang heran melihat ada seekor burung yang mampu berbicara. Atau ketika menyaksikan gumpalan awan yang membentuk lafaz Allah Swt.
B. Māsyāallāh
1) Pengertian Māsyāallāh
Māsyāallāh adalah kalimah ṭayyibah yang berarti atas kehendak Allah Swt. Alam semesta beserta isinya juga tercipta atas kehendak Allah Swt.
2) Penggunaaan Kalimah Māsyāallāh
Kata Māsyāallāh diucapkan ketika takjub dan kagum akan karya dan usaha seseorang. Kata masyaallah juga diucapkan saat kita takjub akan prestasi seseorang.
C. Insyāallāh
1) Pengertian Insyāallāh
Insyaallah mengandung arti jika dikehendaki Allah. Kata insyaallah memiliki keterkaitan antara keinginan seseorang dengan kehendak Allah. Artinya kita harus meyakini bahwa kehendak Allah Swt. terkait dengan kegiatan kita di masa yang akan datang.
2) Penggunaaan Kalimah Insyāallāh
Kata insyaallah sangat penting diucapkan saat menyampaikan janji atau rencana di masa yang akan datang. Misalnya, ketika seseorang mengundang kita
untuk hadir dalam acara. Maka kita ucapkan insyaallah.
D. Allahu Akbar
1) Pengertian Allahu Akbar
Allahu akbar artinya Allah Maha Besar. Kebesaran dan keagungan Allah tiada terbatas.
2) Penggunaaan Kalimah Allahu Akbar
Kalimah takbir digunakan saat melihat tanda-tanda kebesaran Allah. Tatkala kita takjub dan kagum akan ciptaan Allah maka ucapkan Allahu akbar. Allahu akbar juga sering diucapkan untuk memberi semangat diri agar tenang menghadapi ujian.

E. Menulis Kalimah Ṭayyibah Subhanallah, Masyaallah, Insyaallah,
dan Allahu Akbar

 

Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, kalian diharapkan mampu:
1. Meyakini kebenaran adanya kitab-kitab Allah dengan benar.
2. Menunjukkan sikap gotong royong dan saling menghargai sebagai implementasi pemahaman iman kepada kitab-kitab Allah Swt. dengan baik.
3. Menjelaskan iman kepada kitab-kitab Allah Swt. dengan benar.
4. Mengidentifikasi iman kepada kitab-kitab Allah Swt. dengan benar.
5. Menyimpulkan iman kepada kitab-kitab Allah Swt. dengan benar.
6. Membuat gambar pohon iman kepada kitab-kitab Allah Swt. dengan benar.


Pendalaman Materi

A. Pengertian Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt.
Iman kepada kitab-kitab Allah Swt. berarti mempercayai bahwa Allah Swt. menurunkan kitab kepada para Nabi-Nya sebagai pedoman hidup umat dari Nabi tersebut.
Kitab-kitab itu berisi perintah, larangan, janji, dan ancaman Allah Swt.
Empat kitab tersebut yaitu Taurat, Zabur, Injil, dan Al-Qur'an.
Di samping kitab-kitab tersebut, sebenarnya wahyu Allah Swt. juga ada yang berupa shahifah-shahifah (Lembaran yang bertuliskan firman Allah Swt.) yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul-Nya.
B. Kitab-Kitab Allah Swt. yang Wajib Diimani
1. Taurat
Taurat adalah kitab Allah Swt. yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s. sebagai pedoman
hidup Nabi Musa a.s. beserta umatnya. Kitab Taurat berisi hukum-hukum syari'at dan aqidah yang berlaku saat itu.
2. Zabur
Zabur adalah kitab Allah Swt. yang diturunkan kepada Nabi Dawud a.s. sebagai pedoman hidup Nabi Dawud a.s. beserta umatnya. Kitab Zabur berisi peringatan, nasihat, dan beberapa hikmah.
3. Injil
Injil adalah kitab Allah Swt. yang diturunkan kepada Nabi Isa a.s. sebagai pedoman hidup Nabi Isa a.s. dan umatnya. Kitab Injil berisi penjelasan kebenaran, ajakan tauhid, menghapus sebagian ajaran di Kitab Taurat, dan kabar gembira akan datangnya nabi terakhir, yaitu Nabi Muhammad saw.
4. Al-Quran
Al-Qur'an adalah kitab Allah Swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
saw. sebagai pedoman hidup umat Islam. Al-Qur'an merupakan kitab terakhir yang diturunkan Allah Swt. untuk menghapus kitab-kitab terdahulu beserta ajarannya.
C. Dalil Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt.
1. Dalil Quran
Q.S An-Nisa : 136

"Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah, Rasul-Nya (Nabi Muhammad), Kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, dan kitab yang Dia turunkan sebelumnya. Siapa yang kufur kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, dan hari Akhir sungguh dia telah tersesat sangat jauh".
Q.S Ali Imran : 3

"Dia menurunkan kepadamu (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur’an) dengan hak, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya, serta telah menurunkan Taurat dan Injil".
2. Dalil Hadis
“Malaikat Jibril berkata, “Ceritakan kepadaku tentang iman!” Nabi Muhammad saw. menjawab, “Iman adalah kamu percaya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan percaya akan taqdir baik dan buruk.” (HR. Muslim).

D. Cara Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt.
1. Cara Beriman Kepada Kitab-Kitab Sebelum Al-Qur'an
a. Kita harus yakin bahwa Allah Swt. menurunkan kitab suci kepada para nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad saw.
b. Kita meyakini bahwa Taurat, Zabur, dan Injil adalah benar-benar wahyu Allah Swt.
c. Kita meyakini bahwa kitab-kitab tersebut berisi ajaran yang menjadi pedoman hidup umat para nabi tersebut.
2. Cara Beriman Kepada Kitab Suci Al-Qur'an
a. Kita meyakini kebenaran isi Al-Qur'an tanpa ada keraguan sedikitpun.
b. Kita meyakini isi Al-Qur'an berlaku sampai akhir zaman.
c. Kita harus membaca, mempela jari, memahami, dan menghayati isi kandungan Al-Qur'an.
E. Ciri-ciri Orang yang Beriman Kepada Kitab-kitab Allah Swt
a. Hidupnya terarah menuju kebaikan.
b. Menghargai orang lain dan pemeluk agama yang berbeda.
c. Senang bergotong royong dalam kehidupan sehari-hari.
F. Manfaat Orang yang Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt.
a. Memperkuat keimanan kepada Allah Swt.
b. Memiliki petunjuk mana yang benar (haq) dan mana yang salah (bathil).
c. Memilki pedoman agar tidak mudah berselisih.
G. Akibat Tidak Menghayati Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Swt.
a. Tersesat jalan hidupnya karena tidak akan berpedoman kepada kitab sucinya.
b. Dianggap orang yang tidak beriman.
c. Tidak akan memiliki pengetahuan yang luas tentang hakikat kehidupan.


Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, kalian diharapkan mampu:
1. Meyakini Hadis sebagai pedoman hidup umat Islam dengan benar.
2. Menunjukkan sikap senang melaksanakan salat berjemaah sebagai implementasi pemahaman Hadis salat berjemaah dengan benar.
3. Mempertahankan sikap tertib sebagai implementasi pemahaman Hadis salat berjemaah dengan benar.
4. Membaca Hadis salat berjemaah dengan tartil.
5. Menulis Hadis salat berjemaah dengan benar.
6. Menunjukkan hafalan Hadis salat berjemaah dengan lancar.
7. Menjelaskan pesan pokok Hadis salat berjemaah dengan benar.
8. Menyimpulkan pesan pokok Hadis salat berjemaah dengan benar.
9. Mempraktikkan salat berjemaah dengan benar.


Pendalaman Materi

A. Pengertian Hadis
Hadis adalah perkataan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad saw.
Hadis merupakan pedoman umat Islam setelah Al-Qur'an.
B. Hadis Salat Berjamaah


“Salat berjamaah itu lebih utama daripada salat sendirian dengan selisih dua puluh tujuh derajat” (HR. Bukhari)”.


C. Pesan Pokok Hadis Salat Berjamaah
1. Sebab yang melatarbelakangi hadis
Hadis salat berjemaah muncul karena peristiwa Mahjan bin al-Adra' bertamu ke Rasulullah saw. Saat iqamah, Rasulullah saw. bergegas salat berjemaah. Namun Mahjan tidak ikut salat berjemaah. Setelah salat, Nabi Muhammad saw. bertanya kepada Mahjan, “Apakah kamu muslim?” Mahjan menjawab, “Ya”. Nabi bertanya lagi, “Mengapa tidak ikut
berjemaah? “Saya sudah salat di rumah” jawab Mahjan. Lalu Nabi Muhammad saw. bersabda, “Salat berjemaah lebih utama daripada salat sendirian dengan selisih dua puluh tujuh derajat”.
2. Pesan pokok hadis salat berjamaah antara lain
a) Sebaiknya salat dilakukan dengan berjemaah.
b) Pahala salat berjemaah dilipatgandakan.
c) Hendaknya kita mencari pahala sebanyak-banyaknya.
d) Mempelajari tata cara salat berjemaah.
e) Membangun atau menyediakan sarana ibadah untuk salat berjemaah.
D. Tata Cara Salat Berjamaah
1) Makmum sengaja berniat untuk mengikuti imam.
2) Imam berdiri di depan sedang makmum berada di belakang.
3) Laki-laki tidak diperbolehkan ikut imam perempuan.
4) Apabila makmum hanya satu laki-laki, disunnahkan berada di samping kanan imam agak mundur sedikit.
5) Demikian pula bila imam dan makmum sama-sama perempuan.
6) Apabila imamnya laki-laki sedangkan makmumnya laki-laki dan perempuan, maka posisi makmum perempuan berada jauh di belakang makmum laki-laki.
Hadis itu terdiri dari tiga unsur yaitu sanad, matan, dan rawi.
Sanad adalah jalur rangkaian periwayat Hadis yang sambung kepada Nabi Muhammad saw.
Matan adalah redaksi Hadis atau isi Hadis itu sendiri.
Rawi adalah penyampai Hadis baik secara lisan maupun tulisan.

 

A. Kisah keteladanan Nabi Ibrahim.
- Nabi Ibrahim adalah salah satu Nabi Allah yang kedudukannya sangat tinggi dan mulia.
- Nabi Ibrahim mempunyai julukan Abul Anbiya (bapaknya para nabi).
- Nabi Ibrahim dilahirkan di wilayah kerajaan Babilonia yang diperintah oleh Raja Namrud.
1. Anak Nabi Ibrahim.
- Nabi Ibrahim dikenal sebagai bapaknya para nabi.
- Nabi Ibrahim memiliki anak bernama Ismail dan Ishaq.
- Keturunan Nabi Ishaq menurunkan Nabi Musa.
- Keturunan Nabi Ismail menurunkan Nabi Muhammad.
2. Kehidupan Nabi Ibrahim.
- Nabi Ibrahim adalah putra Azar (Tarih) bin Tahur.
- Nabi Ibrahim dilahirkan disebuah tempat bernama Faddam Araam.
- Babilonia diperintah oleh raja yang bernama Raja Namrud bin Kan’aan.
- Sewaktu masih remaja, Nabi Ibrahim disuruh ayahnya untuk keliling kota menjajakan patung-patung buatan ayahnya.
3. Berdakwah kepada pamannya.
- Paman Nabi Ibrahim adalah orang yang bekerja sebagai pemahat dan pedagang patung.
- Menyembah patung adalah perbuatan munkar yang harus diberantas dan diperangi agar mereka kembali kepada menyembah Allah.
4. Raja Namrud yang zalim.
- Raja Namrud adalah seorang raja yang angkuh dan sombong.
- Raja Namrud mengaku dirinya adalah tuhan.
5. Menunjukkan kelemaan patung.
- Nabi Ibrahim sudah berketetapan hati hendak memerangi syirik dan penyemahan berhala.
- Nabi Ibrahim memohon kepada Allah agar diperlihatkan bagaimana Allah menghidupkan kembali makhluk-makhluk yang sudah mati.
- Allah mengabulkan permohonan Nabi Ibrahim dan menyuruh Nabi Ibrahim menangkap empat ekor burung.
6. Sifat-sifat Nabi Ibrahim.
- Sifat-sifat utama Nabi Ibrahim antara lain :
a. Pemimpin atau teladan yang baik.
b. Selalu patuh kepada Allah.
c. Seseorang yang hanif, tunduk dan patuh kepada Allah.
d. Tidak termasuk orang-orang yang musyrik.
e. Selalu bersyukur atas nikmat Allah.

B. Kisah keteladanan Nabi Ismail.
1. Keluarga Nabi Ismail.
- Nabi Ismail adalah putra Nabi Ibrahim dengan istrinya Siti Hajar.
- Siti Hajar berasal dari budak kecil Raja Mesir yang diberkan kepada Siti Sarah.
2. Hijrah ke Mekah.
- Nabi Ibrahim membawa Siti Hajar dan Ismail pergi ke Mekah.
- Siti Hajar mencari air lari bolak-balik sebanyak 7 kali dari bukit Safa dan Marwa.
- Lari bolak-balik dari Safa dan Marwa disebut Sa’i.
- Hentakan kaki Ismail disebut Zam-zam.
3. Nabi Ibrahim dan Ismail mendirikan Kakbah.
- Nabi Ibrahim mendapat perintah untuk mendirikan Kakbah.
- Kakbah disebut Baitullah.
- Baitullah artinya rumah Allah.
- Di Kakbah terdapat batu yang berwarna hitam yang disebut hajar aswad.
- Hajar aswad artinya batu hitam.

Dibuat oleh Susanto, S.Pd.I
-----------------------------------

 

A. Arti zikir .
- Zikir artinya ingat.
- Zikir adalah mengingat Allah dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah.
- Dengan berzikir kita akan terhidar dari penyakit sombong/takabur.
- Firman Allah Q.S Al-Ahzab : 41
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ ذِكۡرٗا كَثِيرٗا ٤١ 
“ Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya”.
- Berzikir dapat dilakukan dengan berbagai cara dan dalam keadaan bagaimanapun.
- Zikir dibagi menjadi 2 macam :
1. Zikir dengan lisan (bilisan).
Yaitu berzikir dengan menggunakan lidah dan menggerakkan kedua bibir.
Firman Allah Q.S An-Nisa : 103.
2. Zikir dengan hati (biqalbi)
Yaitu berzikir dengan menggunakan hati dan sama sekali tidak terdengar oleh telinga.
Firman Allah Q.S Al-Imran : 135.
- Keutamaan berzikir kepada Allah ;
a. Menjadikan hati menjadi tenang.
b. Zikir menghapus dosa dan menyelamatkannya dari azab Allah.

B. Arti do’a.
- Menurut bahasa “Ad-Du’a” artinya memanggil, meminta tolong/memohon sesuatu.
- Doa adalah memohon sesuatu/memohon perlindungan kepada Allah dengan merendahkan diri kepada-Nya.
- Do’a adalah inti/ruhnya ibadah.
- Keutamaan berdo’a ;
a. Do’a adalah inti ibadah.
b. Do’a adalah ibadah yang paling mulia.
c. Do’a menunjukkan tawakal (pasrah).
- Tujuan berdo’a ;
1. Memohon hidup selalu dalam bimbingan Allah.
2. Agar selamat di dalam menjalani kehidupan dunia dan akhirat.
3. Untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah.
4. Meminta perlindungan Allah dari setan yang terkutuk.

Dibuat oleh Susanto, S.Pd.I
------------------------------------

A. Nikmatnya Bersyukur.

1. Hakikat bersyukur.

- Arti bersyukur adalah berterimakasih.

- Syukur nikmat adalah berterimakasih atas suatu anugerah atau pemberian.

- Janji Allah kepada orang yang bersyukur adalah nikmat akan semakin ditambah.

- Firman Allah Q.S Ibrahim :7.

وَإِذۡ تَأَذَّنَ رَبُّكُمۡ لَئِن شَكَرۡتُمۡ لَأَزِيدَنَّكُمۡۖ وَلَئِن كَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٞ ٧ 

“ Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"

- Firman Allah Q.S Ad-Duha : 11.

2. Macam/jenis nikmat.

a. Nikmat jasmani/fisik

Suatu kenikmatan yang dirasakan tubuh kita.

b. Nikmat rohani/nonfisik

Nikmat yang dirasakan oleh roh/jiwa kita.

3. Cara bersyukur.

- Syukur berasal dari kata syukuran yang berarti mengingat akan segala nikmat-Nya.

- Syukur adalah suatu sifat yang penuh kebaikan dan rasa menghormati serta mengagungkan atas segala nikmatnya, baik diungkapkan dengan lisan, dimantapkan dengan hati maupun dilaksanakan melalui perbuatan.

4. Manfaat bersyukur.

- Manfaat bersyukur akan kembali kepada orang yang bersyukur ;

a. Mendapatkan tambahan nikmat dari Allah.

b. Selamat dari siksaan Allah.

c. Mendapatkan pahala yang besar.


B. Sikap bersyukur.

1. Sujud syukur.

- Sujud syukur adalah perwujudan dari kesyukuran dengan hati, yang dilakukan saat hati dan pikiran menyadari betapa besar nikmat yang dianugerahkan Allah.

- Sujud syukur cukup dengan sekali sujud.

2. Bentuk-bentuk syukur.

a. Melaksanakan ibadah sesuai agama yang dianut.

b. Menjaga kesehatan jasmani dan rohani.

c. Mengembangkan bakat dan minat masa depan.

d. Memanfaatkan potensi untuk membantu sesama.

e. Tidak menyebabkan orang menderita.

3. Perilaku syukur.

a. Menghindari perilaku buruk yang dibenci Allah dan manusia.

b. Selalu ingat Allah dan juga mengingat mati.

c. Memiliki rasa cinta kepada Allah.

d. Mengejar kinakmatan akhirat.

e. Melaksanakan salat lima waktu.


Dibuat oleh Susanto, S.Pd.I
------------------------------------
 

 

A. Allah Maha Mengetahui.

1. Pengertian Al-Alim.

- Al-Alim artinya Maha Mengetahui.

- Al-Alim yaitu Allah mengetahui dalam segala hal.

- Al-Khabir yaitu Allah mengetahui dalam hal ilmu pengetahuan.

2. Ayat mengenai Al-Alim.

- Firman Allah Q.S Al-An’am : 80.

وَحَآجَّهُۥ قَوۡمُهُۥۚ قَالَ أَتُحَٰٓجُّوٓنِّي فِي ٱللَّهِ وَقَدۡ هَدَىٰنِۚ وَلَآ أَخَافُ مَا تُشۡرِكُونَ بِهِۦٓ إِلَّآ أَن يَشَآءَ رَبِّي شَيۡ‍ٔٗاۚ وَسِعَ رَبِّي كُلَّ شَيۡءٍ عِلۡمًاۚ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ ٨٠ 

“Dan dia dibantah oleh kaumnya. Dia berkata: "Apakah kamu hendak membantah tentang Allah, padahal sesungguhnya Allah telah memberi petunjuk kepadaku". Dan aku tidak takut kepada (malapetaka dari) sembahan-sembahan yang kamu persekutukan dengan Allah, kecuali di kala Tuhanku menghendaki sesuatu (dari malapetaka) itu. Pengetahuan Tuhanku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya)?”.


- Firman Allah Q.S Al-Baqarah : 215.

يَسۡ‍َٔلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَۖ قُلۡ مَآ أَنفَقۡتُم مِّنۡ خَيۡرٖ فَلِلۡوَٰلِدَيۡنِ وَٱلۡأَقۡرَبِينَ وَٱلۡيَتَٰمَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِيلِۗ وَمَا تَفۡعَلُواْ مِنۡ خَيۡرٖ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٞ ٢١٥ 

“Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya”.


3. Meneladani Asmaul Husna Al-Alim.

- Terus berupaya menambah ilmunya karena pengetahuan manusia terbatas.

- Firman Allah Q.S Taha : 114.

فَتَعَٰلَى ٱللَّهُ ٱلۡمَلِكُ ٱلۡحَقُّۗ وَلَا تَعۡجَلۡ بِٱلۡقُرۡءَانِ مِن قَبۡلِ أَن يُقۡضَىٰٓ إِلَيۡكَ وَحۡيُهُۥۖ وَقُل رَّبِّ زِدۡنِي عِلۡمٗا ١١٤ 

“ Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur´an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan".


4. Perilaku yang mencerminkan Asmaul Husna Al-Alim.

a. Selalu memperbaiki diri dari perbuatan tercela.

b. Berperilaku baik dan terpuji.

c. Menjauhkan diri dari pikiran yang tidak baik.

d. Menghindarkan berprasangka buruk.

e. Rajin dan giat menuntut ilmu.


B. Allah Maha Mendengar.

1. As-Sami’.

As-Sami’ artinya Maha Mendengar.

2. Makna kata As-Sami’.

- As-Sami’ bermakna yang dapat mendengar segala bunyi/suara. Suara keras/halus, dari jauh/dekat.

3. Ayat mengenai As-Sami’.

a. Firman allah Q.S Al-Baqarah : 181.

فَمَنۢ بَدَّلَهُۥ بَعۡدَ مَا سَمِعَهُۥ فَإِنَّمَآ إِثۡمُهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ يُبَدِّلُونَهُۥٓۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٞ ١٨١ 

“ Maka barangsiapa yang mengubah wasiat itu, setelah ia mendengarnya, maka sesungguhnya dosanya adalah bagi orang-orang yang mengubahnya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.


b. Firman allah Q.S An-Nisa : 134.

مَّن كَانَ يُرِيدُ ثَوَابَ ٱلدُّنۡيَا فَعِندَ ٱللَّهِ ثَوَابُ ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةِۚ وَكَانَ ٱللَّهُ سَمِيعَۢا بَصِيرٗا ١٣٤ 

“ Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.


4. Perilaku yang mencerminkan asmaul husna As-Sami’.

a. Mendengarkan dan menghargai pembicaraan orang lain.

b. Saat mendengar informasi kita dengar dengan baik.


Dibuat oleh Susanto, S.Pd.I

-------------------------------------

 

A. Surat  Al-Kausar.

- Surat ke-108.

- Terdiri dari 3 ayat.

- Turun sebelum Nabi Muhammad saw hijrah ke Madinah.

- Surat Al-Kausar diturunkan di Mekah.

- Termasuk surat Makiyah.

- Al-Kausar diartikan telaga/sungai kausar yang terletak di surga.

- Diturunkan setelah surat Al-Adiyat dan sebelum surat At-Takasur.


B. Lafal Al-Kausar.

إِنَّآ أَعۡطَيۡنَٰكَ ٱلۡكَوۡثَرَ ١  فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنۡحَرۡ ٢  إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلۡأَبۡتَرُ ٣ 

1. inna a'toina kalkautsar 

2. fasollilirobbika wanhar 

3. innasyaniaka huwal abtar


Terjemah :

1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak

2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah

3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus


C. Arti perkata surat Al-Kausar.

Arti

Lafal

Arti

Lafal

karena Tuhanmu;

لِرَبِّكَ

Sesungguhnya

 

إِنَّآ

dan berkorbanlah

وَٱنۡحَرۡ

Kami telah memberikan kepadamu

أَعۡطَيۡنَٰكَ

Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu

  إِنَّ شَانِئَكَ

nikmat yang banyak

 ٱلۡكَوۡثَرَ

dialah yang terputus

 هُوَ ٱلۡأَبۡتَرُ

Maka dirikanlah shalat

  فَصَلِّ

D. Isi kandungan surat Al-Kausar.

a. Allah telah melimpahkan nikmat yang banyak.

b. Perintah Allah agar mendirikan salat dan berkurban.

c. Nabi Muhammad saw akan mempunyai pengikut yang banyak sampai hari kiamat.


Dibuat oleh Susanto, S.Pd.I

-----------------------------------

 

A. Ikhlas.
1. Pengertian ikhlas.
- Ikhlas artinya bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih, tidak kotor.
- Orang yang ikhlas adalah orang yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah saja dengan menyembah-Nya dan tidak menyekutukan dengan yang lain dan tidak riya’ dalam beramal.
- Firman Allah Q.S Al-An’am : 162-163.
2. Ciri-ciri orang ikhlas.
a. Terjaga dari segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah.
b. Senantiasa beramal di jalan Allah.
c. Selalu menerima apa adanya yang diberikan Allah.
d. Mudah memaafkan kesalahan orang lain.
3. Manfaat dan keutamaan ikhlas.
a. Hidup menjadi tenang dan tentram.
b. Amal ibadahnya akan diterima Allah.
c. Dibukakan pintu ampunan.
d. Diangkat derajat dan martabat oleh Allah.
e. Do’a kita akan dikabulkan.
f. Dekat dengan pertolongan Allah.
g. Selalu mendapat perlindungan Allah.
4. Beberapa hal yang merusak keikhlasan.
a. Riya’, yaitu menampakkan amalnya dengan tujuan orang lain melihatnya dan memujinya.
b. Ujub, yaitu seseorang berbangga diri dengan amal-amalnya.
c. Sum’ah, yaitu seseorang beramal dengan tujuan agar orang lain mendengar amalnya tersebut lalu memujinya.

B. Mohon pertolongan.
1. Pengertian mohon pertolongan.
- permohonan seseorang untuk diberi pertolongan dan bantuan dari pihak yang dapat menolong dan membantu di saat menghadapi kesulitan.
- Dalam Islam disebut dengan isti’anah/istighasah.
- Isti’anah yaitu meminta pertolongan dan dukungan dalam suatu urusan.
- Istighasah yaitu  meminta dihilangkannya musibah/kesulitan.
2. Macam-macam mohon pertolongan.
Macam-macam isti’anah/mohon pertolongan ;
a. Mohon pertolongan hanya kepada Allah.
Firman Allah Q.S Al-Fatihah : 5.
b. Mohon pertolongan kepada makhluk.
Firman Allah Q.S Al-Maidah : 2.
c. Mohon pertolongan kepada Allah melalui perantara amal saleh dan perkara yang dicintai Allah.
Firman Allah Q.S Al-Baqarah : 153.
3. Contoh perilaku mohon pertolongan.
a. Memohon sesuatu/berdoa hanya kepada Allah.
b. Selalu mengingat Allah.
c. Memperbanyak istighfar.
d. Yakin bahwa Allah yang mengampuni dosa kita.
e. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan.

Dibuat oleh Susanto, S.Pd.I

-----------------------------------


 

A. Nabi Yusuf.

- Nabi Yusuf adalah putra Nabi Yaqub.

- Nabi Yusuf mempunyai adik kandung yang bernama Bunyamin dan 10 saudara yang berbeda ibu.

- Ibu Nabi Yusuf bernama Rahel.

- Ibunda Nabi Yusuf meninggal ketika Nabi Yusuf berusia 2 tahun.

- Kisah Nabi Yusuf diabadikan dalam Al-Quran dalam surat Yusuf.

- Nabi Yusuf diberi kelebihan oelh Allah berupa kepandaian dalam tafsir mimpi.

- Nabi Yusuf bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan semua bersujud kepadanya.

- Saudara-saudara Nabi Yusuf berupaya mencelakakannya degan membuangnya ke sumur.

- Nabi Yusuf dijual sebagai hamba sahaya di Mesir dan dibeli oleh Fathifar.

- Yusuf dimasukkan ke dalam penjara bukan karena kesalahannya melainkan karena kesewenang-wenangan penguasa.

- Yusuf dibebaskan dari penjara setelah bisa menafsirkan mimpi raja.

- Mimpi raja yaitu melihat 7 ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan 7 ekor sapi betina lain yang kurus-kurus. Disamping itu raja melihat 7 butir gandum hijau di samping 7 butir yang lain kering.

- Nabi Yusuf memberi penjelasan supaya raja bercocok tanam selama tujuh tahun berturut-turut, kemudian ketika panen hendaklah menyimpan makanan dengan cara membiarkan tangkainya kecuali sedikit untuk dimakan. Sebab setelah 7 tahun akan datang 7 tahun kemudian masa yang amat sulit. Pada masa yang sulit itu akan menghabiskan simpanan makanan sebelumnya. Setelah itu akan datang tahun dimana manusia diberi hujan dengan cukupdan mereka memeras anggur.

- Nabi Yusuf menduduki jabatan sebagai pejabat keuangan dan pangan.

- Bunyamin datang ke istana atas rencana yang disusun oleh Nabi Yusuf.

- Saudara-saudara Nabi Yusuf menyadari kesalahan  dan meminta maaf kepada Nabi Yusuf atas segala kesalahan yang dilakukan dahulu.

- Nabi Yaqub menjadi buta kerena sering bersedih dan menangis mengingat nasib Nabi Yusuf.

- Atas ijin Allah jubah yang diberikan Nabi Yusuf supaya saudara-saudaranya mengusapkan ke wajah Nabi Yaqub penglihatan Nabi Yaqub kembali normal.

- Keteladanan yang dapat diambil dari kisah Nabi Yusuf ;

1. Penderitaan yang menimpa seseorang tampaknya adalah sebuah musibah padahal merupakan rahmat Allah dan barakah dari Allah.

2. Nabi Yusuf memberi teladan akan kemurnian jiwa dan keteguhan hati dalam menghadapi godaan.

3. Nabi Yusuf memberi contoh tentang sifat kesatria.

4. Nabi Yusuf mengajarkan tentang kesabaran.

5. Nabi Yusuf adalah orang yang cerdas, jujur dan amanah.


B. Nabi Syuaib.

- Nabi Syuaib adalah keturunan Nabi Luth.

- Nabi Syuaib diutus untuk kaum Madyan.

1. Tingkah laku kaum Madyan.

- Kaum Madyan adalah kaum yang menduduki daerah Madyan dekat Mi’an.

- Kampung itu terletak antara Syam dan Hijaz.

- Mata pencaharian penduduk Madyan adalah pedagang.

- Perilaku penduduk Madyan antara lain ;

a. Mengurangi takaran timbangan.

b. Ingkar dan tidak menyembah Allah.

c. Bermalas-malasan dan tidak mau bekerja keras.

- Nabi Syuiab diutus untuk menegakkan keenaran dan memerangi kebatilan.

- Tujuan Nabi Syuaib adalah agar penduduk Madyan meninggalkan penyembahan terhadap berhala.

- Azab yang membinasakan kaum Madyan dan kaum Ashabul Aikah dengan awan yang bergulung-gulung dan menimbulkan hawa panas dan kilat yang menyambar.

- Keteladanan yang dapat diambil dari kisah Nabi Syuaib ;

a. Para Nabi diutus dengan membawa kebaikan dan memperbaiki serta mencegah timbulnya kejahatan dan kerusakan.

b. Tiap orang wajib berupaya dan bersungguh-sungguh dalam kebajikan dan perbaikan.

c. Seorang pendakwah sangat membutuhkan sifat santun, akhlak yang baik dan kesanggupan mengimbangi perkataan dan perbuatan.


Dibuat oleh : Susanto, S.Pd.I
----------------------------------------

 

A. Rukun Salat.

- Rukun adalah sesuatu yang harus ada pada suatu pekerjaan/amal ibadah dalam waktu pelaksanaan suatu pekerjaan/amal ibadah tersebut.

- Apabila meninggalkan salah satu rukun salat maka salatnya tidak sah.

- Rukun salat ada 13 antara lain ;

1. Niat 

o Niat yaitu menyengaja untuk mengerjakan salat.

o Niat diucapkan didalam hati bersamaan dengan permulaan takbiratul ikhram.

2. Berdiri bagi yang mampu.

3. Takbiratul ikhram.

o Takbiratul ikhram adalah mengangkat kedua tangan dengan jari-jari setinggi telinga bagi laki-laki dan setinggi dada bagi dengan posisi merapat bagi perempuan sambil membaca Allahu akbar.

4. Membaca Al-Fatihah.

o Tidak ada salat (tidak sah) orang yang tidak membaca Al-Fatihah”

5. Rukuk disetai tumakninah.

o Gerakan rukuk adalah bertakbir mengangkat kedua tangan seperti ketika takbiratul ikhram lalu badan membungkuk. 

6. Iktidal disetai tumakninah.

7. Sujud dua kali disetai tumakninah.

8. Duduk diantara dua sujud disetai tumakninah.

9. Duduk tasyahud akhir (tawaruk).

10. Membaca tasyahud akhir.

11. Membaca salawat atas Nabi pada tasyahud akhir.

12. Membaca salam yang pertama.

13. Tertib.

B. Syarat wajib salat.

1. Islam.

2. Baligh.

3. Berakal sehat.

4. Telah sampai dakwah.

5. Terjaga/tidak tidur.

C. Syarat Sah salat.

1. Suci badan, pakaian dan tempat dari najis.

2. Suci dari hadas kecil dan hadas besar.

3. Menutup aurat.

4. Menghadap kiblat.

5. Sudah masuk waktu salat.

6. Melakukan salat sesuai dengan rukunnya.

D. Sunah-sunah salat.

- Sunah salat adalah hal-hal yang jika dikerjakan akan mendapat pahala, namun jika ditinggalkan tidak berdosa.

- Adapun sunah salat antara lain ;

1. Mengangkat tangan ketika takbiratul ikram, akan rukuk, ketika iktidal dan berdiri setelah tasyahud awal.

2. Bersedekap.

3. Membaca doa iftitah.

4. Membaca taawuz sebelum Al-Fatihah.

5. Membaca surat-surat pilihan setelah membaca surat Al-Fatihah.

6. Membaca doa iktidal.

7. Membaca doa duduk diantara dua sujud.

8. Membaca salam yang kedua.

E. Hal-hal yang membatalkan salat.

1. Berhadas kecil / besar.

2. Terkena najis.

3. Berkata-kata dengan sengaja.

4. Terbuka aurat.

5. Tertawa terbahak-bahak.

6. Makan dan minum dengan sengaja waktu salat.

7. Bergerak-gerak dengan gerakan yang banyak.

8. Murtad.

F. Hikmah ibadah salat.

1. Selalu mengingat Allah.

2. Mendekatkan diri kepada Allah.

3. Disiplin waktu.

4. Hidup bersih.

5. Hidup tertib dan teratur.

6. Bersikap rendah hati.

7. Hidup damai dan menyebarkan keselamatan.

8. Hati menjadi tenang dan tentram.


Dibuat oleh : Susanto, S.Pd.I
----------------------------------------

 

A. Hidup tenang dan berperilaku terpuji.

1. Kejujuran.

- Jujur adalah sikap yang mencerminkan adanya kesesuaian antara hati, perkataan dan perbuatan.

- Lawan dari sikap jujur adalah dusta/bohong.

- Dusta/bohong adalah sikap yang tidak mencerminkan kesusuaian antara hati, ucapan dan perbuatan.

- Jujur membuat hati kita menjadi tenang, sedangkan dusta membuat hati kita menjadi was-was.

- Manfaat jujur antara lain ;

a. Mendapatkan kepercayaan dari orang lain.

b. Mendapatkan banyak teman.

c. Mendapatkan ketentraman hidup.

2. Amanah.

- Amanah artinya terpercaya (dapat dipercaya).

- Orang yang dapat menjaga amanah disebut orang yang bertanggung jawab.

- Orang yang tidak dapat menjaga amanah disebut orang yang tidak bertanggung jawab/khiyanat.

- Jenis-jenis amanah antara lain ;

a. Amanah kepada Allah.

b. Amanah kepada sesama manusia.

c. Amanah kepada diri sendiri.

- Manfaat perilaku amanah antara lain ;

a. Dipercaya orang lain.

b. Mendapatkan simpati dari semua pihak.

c. Hidupnya akan sukses dan dimudahkan oleh Allah.

3. Istiqamah.

- Istiqamah adalah sikap kukuhh pada pendirian dan konsekuen dalam tindakan.

- Manfaat perilaku istiqamah antara lain ;

a. Akan dijauhkan dari rasa takut dan sedih.

b. Akan mendapatkan kesuksesan.

c. Akan dilindungi oleh Allah.

Kunci utama untuk bisa memiliki jiwa yang tenang, yaitu ;

1. Ikhlas.

- Ikhlas adalah menerima ketentuan Allah beserta seluruh kebenaran-Nya

2. Bersukur.

3. Tolong-menolong.


B. Sikap tanggung jawab dan tawaduk.

1. Tanggung jawab.

- Tanggung jawab adalah bersungguh-sunguh dalam melaksanakan tugas dan bersedia menerima akibat dari peruatannya.

- Bentuk tanggung jawab antara lain ;

a. Tanggung jawab kepada Allah.

b. Tanggung jawab terhadap diri sendiri.

c. Tanggung jawab terhadap orang tua.

d. Tanggung jawab terhadap lingkungan.


2. Tawaduk.

- Tawaduk adalah sikap merendahkan hati baik dihadapan Allah maupun sesama manusia.

- Ciri-ciri orang yang rendah hati antara lain ;

a. Tidak sombong.

b. Bekerja penuh keikhlasan.

c. Tidak mengharap sanjungan.

d. Tidak meremehkan orang lain.

- Manfaat rendah hati antara lain ;

a. Menjaga diri dari sifat syirik.

b. Dicintai Allah.

c. Banyak teman.

d. Disayang kedua orang tua.

e. Dihargai semua orang.

Dibuat oleh : Susanto, S.Pd.I
----------------------------------------

 

A. Sifat-sifat Allah.

1. Sifat wajib Allah adalah sifat yang pasti dimiliki oleh Allah.

a. Wujud

Wujud artinya ada

Firman Allah Q.S Al-Imran : 62

اِنَّ هٰذَا لَهُوَ الْقَصَصُ الْحَقُّ ۚ وَمَا مِنْ اِلٰهٍ اِلَّا اللّٰهُ ۗوَاِنَّ اللّٰهَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

“Sungguh, ini adalah kisah yang benar. Tidak ada tuhan selain Allah, dan sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana”.

b. Qidam

Qidam artinya terdahulu.

Firman Allah Q.S Al-Hadid : 3

هُوَ الْاَوَّلُ وَالْاٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

“ Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”.

c. Baqa’

Baqa’ artinya kekal.

Firman Allah Q.S Ar-Rahman : 26-27

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍۖ ٢٦ وَّيَبْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِۚ 

“  Semua yang ada di bumi itu akan binasa”, 

“  tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal”. 

d. Mukhalafatu Lil Hawadisi

Mukhalafatu lil hawadisi artinya berbeda dengan makhluk.

Firman Allah Q.S Asy-Syuara : 11

فَاطِرُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ جَعَلَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا وَّمِنَ الْاَنْعَامِ اَزْوَاجًاۚ يَذْرَؤُكُمْ فِيْهِۗ لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ ۚوَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ 

“ (Allah) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, dan dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan (juga). Dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat”.

e. Qiyamuhu Binafsihi

Qiyamuhu binafsihi artinya berdiri sendiri.

Firman Allah Q.S Al-Imran : 2

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُۗ 

“  Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya)”.

f. Wahdaniyat

Wahdaniyat artinya Esa.

Firman Allah Q.S Al-Ikhlas : 1

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ 

“Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa”.

g. Qudrat

Qudrat artinya Maha Kuasa.

Firman Allah Q.S Al-Baqarah : 20

يَكَادُ ٱلۡبَرۡقُ يَخۡطَفُ أَبۡصَٰرَهُمۡۖ كُلَّمَآ أَضَآءَ لَهُم مَّشَوۡاْ فِيهِ وَإِذَآ أَظۡلَمَ عَلَيۡهِمۡ قَامُواْۚ وَلَوۡ شَآءَ

 ٱللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمۡعِهِمۡ وَأَبۡصَٰرِهِمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ  

“Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu”.

h. Iradat

Iradat artinya Maha Berkehendak.

Firman Allah Q.S Yasin : 82

إِنَّمَآ أَمۡرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيۡ‍ًٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ  

“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia".

i. Ilmu

Ilmu artinya mengetahui

Firman Allah Q.S Al-Hujurat : 16

قُلۡ أَتُعَلِّمُونَ ٱللَّهَ بِدِينِكُمۡ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِۚ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٞ  

“  Katakanlah: "Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah tentang agamamu, padahal Allah mengetahui apa yang di langit dan apa yang di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu?"

j. Hayat

Hayat artinya hidup.

Firman Allah Q.S Al-Baqarah : 255

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡحَيُّ ٱلۡقَيُّومُۚ لَا تَأۡخُذُهُۥ سِنَةٞ وَلَا نَوۡمٞۚ لَّهُۥ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِۗ مَن ذَا 

ٱلَّذِي يَشۡفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذۡنِهِۦۚ يَعۡلَمُ مَا بَيۡنَ أَيۡدِيهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيۡءٖ مِّنۡ عِلۡمِهِۦٓ 

إِلَّا بِمَا شَآءَۚ وَسِعَ كُرۡسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَۖ وَلَا يَ‍ُٔودُهُۥ حِفۡظُهُمَاۚ وَهُوَ ٱلۡعَلِيُّ ٱلۡعَظِيمُ  

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”.

k. Sama’

Sama’ artinya mendengar.

Firman Allah Q.S Al-Maidah : 76

قُلۡ أَتَعۡبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَمۡلِكُ لَكُمۡ ضَرّٗا وَلَا نَفۡعٗاۚ وَٱللَّهُ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ  

“Katakanlah: "Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat?" Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.

l. Basar

Basar artinya melihat.

Firman Allah Q.S Al-Mulk : 19

أَوَ لَمۡ يَرَوۡاْ إِلَى ٱلطَّيۡرِ فَوۡقَهُمۡ صَٰٓفَّٰتٖ وَيَقۡبِضۡنَۚ مَا يُمۡسِكُهُنَّ إِلَّا ٱلرَّحۡمَٰنُۚ ٱلرَّحۡمَٰنُۚ إِنَّهُۥ بِكُلِّ شَيۡءِۢ بَصِيرٌ  

“Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu”.

m. Kalam 

Kalam artinya berfirman.

Firman Allah Q.S An-Nisa: 164

وَرُسُلٗا قَدۡ قَصَصۡنَٰهُمۡ عَلَيۡكَ مِن قَبۡلُ وَرُسُلٗا لَّمۡ نَقۡصُصۡهُمۡ عَلَيۡكَۚ وَكَلَّمَ ٱللَّهُ مُوسَىٰ تَكۡلِيمٗا  

“  Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung”.

n. Qadiran

Keadaan Allah yang Maha Berkuasa mengadakan dan meniadakan.

Firman Allah Q.S Al-Baqarah : 20

يَكَادُ ٱلۡبَرۡقُ يَخۡطَفُ أَبۡصَٰرَهُمۡۖ كُلَّمَآ أَضَآءَ لَهُم مَّشَوۡاْ فِيهِ وَإِذَآ أَظۡلَمَ عَلَيۡهِمۡ قَامُواْۚ وَلَوۡ شَآءَ ٱللَّهُ لَذَهَبَ 

بِسَمۡعِهِمۡ وَأَبۡصَٰرِهِمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ  

“Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu”.

o. Muridan

Sifat Allah yang Maha Menghendaki dan menentukan tiap-tiap sesuatu.

Firman Allah Q.S Hud : 107

خَٰلِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلۡأَرۡضُ إِلَّا مَا شَآءَ رَبُّكَۚ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٞ لِّمَا يُرِيدُ  

“mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki”.

p. Aliman

Sifat Allah yang Maha Mengetahui segala sesuatu baik yang telah terjadi atau belum terjadi.

Firman Allah Q.S An-Nisa : 176

يَسۡتَفۡتُونَكَ قُلِ ٱللَّهُ يُفۡتِيكُمۡ فِي ٱلۡكَلَٰلَةِۚ إِنِ ٱمۡرُؤٌاْ هَلَكَ لَيۡسَ لَهُۥ وَلَدٞ وَلَهُۥٓ أُخۡتٞ فَلَهَا نِصۡفُ

 مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ إِن لَّمۡ يَكُن لَّهَا وَلَدٞۚ فَإِن كَانَتَا ٱثۡنَتَيۡنِ فَلَهُمَا ٱلثُّلُثَانِ مِمَّا تَرَكَۚ وَإِن كَانُوٓاْ إِخۡوَةٗ 

رِّجَالٗا وَنِسَآءٗ فَلِلذَّكَرِ مِثۡلُ حَظِّ ٱلۡأُنثَيَيۡنِۗ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمۡ أَن تَضِلُّواْۗ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمُۢ  

“Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.

q. Hayan

Sifat Allah yang Maha Hidup dan tidak pernah mati.

Firman Allah Q.S Al-Furqan : 58

وَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱلۡحَيِّ ٱلَّذِي لَا يَمُوتُ وَسَبِّحۡ بِحَمۡدِهِۦۚ وَكَفَىٰ بِهِۦ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرًا  

“Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya”.

r. Samian

Sifat Allah yang Maha Mendengar.

Firman Allah Q.S Al-Baqarah : 256

لَآ إِكۡرَاهَ فِي ٱلدِّينِۖ قَد تَّبَيَّنَ ٱلرُّشۡدُ مِنَ ٱلۡغَيِّۚ فَمَن يَكۡفُرۡ بِٱلطَّٰغُوتِ وَيُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱسۡتَمۡسَكَ بِٱلۡعُرۡوَةِ 

ٱلۡوُثۡقَىٰ لَا ٱنفِصَامَ لَهَاۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ  

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.

s. Basiran

Sifat Allah yang Maha Melihat setiap wujud/ benda yang ada.

Firman Allah Q.S Al-Hujurat : 18

إِنَّ ٱللَّهَ يَعۡلَمُ غَيۡبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ وَٱللَّهُ بَصِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ  ١٨

“Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”.

t. Mutakaliman

Maha Berkata-kata, artinya Allah tidak bisu. 

2. Sifat Mustahil

- Sifat mustahil yaitu sifat-sifat kekurangan dan ketidaksempurnaan yang tidak mungkin ada pada Allah.

- Sifat mustahil adalah kebalikan sifat wajib.

- Sifat mustahil yaitu ;

a. Adam , artinya tidak ada.

b. Hudus, artinya baru.

c. Fana’ , artinya rusak.

d. Mumasalatu lil hawadisi , artinya sama dengan makhluk.

e. Ihtiyaju lighairi , artinya membutuhkan bantuan yang lain.

f. Ta’adud , artinya berbilang lebih dari satu.

g. Ajzun , artinya lemah.

h. Karahah , artinya terpaksa.

i. Jahlun , artinya bodoh.

j. Mautun , artinya mati.

k. Samamun/Sumum , artinya tuli.

l. Umyun , artinya buta.

m. Bukmun , artinya bisu.


3. Sifat Jaiz

- Sifat jaiz yaitu sifat bebas. Artinya Allah boleh berbuat sesuatu dan boleh meninggalkannya.

- Sesuatu boleh terjadi boleh juga tidak terjadi.

- Allah bebas berbuat dengan kehendaknya sendiri tanpa ada yang memaksa.

- Sifat Jaiz Allah yaitu “ Fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu”. Memperbuat segala sesuatu yang mungkin terjadi atau tidak memperbuatnya.

- Firman Allah Q.S Al-Imran : 26-27


B. Cara meyakini Allah Maha Esa dan Maha Pemberi.

- Allah mempunyai nama-nama yang baik yang disebut Asmaul Husna.

- Dalam Al-Quran ada 99 nama-nama Allah yang baik.

1. Allah Maha Esa (Al-Ahad).

- Maha Esa artinya Allah adalah satu dan tidak ada Tuhan selain Allah.

- Firman Allah Q.S Al-Ikhlas : 1

- Cara meyakini bahwa Allah Maha Esa adalah sebagai berikut ;

a. Tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun.

b. Harus beribadah hanya kepada Allah.

c. Tidak boleh menghambakan diri kepada selain Allah.

d. Tidak boleh meyakini ramalan-ramalan nasib.

e. Memperbanyak zikir kepada Allah.

2. Allah Maha Pemberi (Al-Wahab).

- Allah memberi karunia kepada semua makhluk yang dia kehendaki.

- Allah memberi apapun yang dibutuhkan makhluknya.

- Cara meyakini bahwa Allah Maha Pemberi adalah sebagai berikut ;

a. Suka memberikan sesuatu kepada orang lain.

b. Memberikan sesuatu kepada orang lain dengan ikhlas.

c. Memberikan bantuan kepada orang lain tanpa diminta atau disuruh.

d. Berusaha memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai dengan kemampuan.


Dibuat oleh : Susanto, S.Pd.I
----------------------------------------